Mekanika Kuantum menjelaskan perilaku partikel subatomik dan fenomena yang terjadi pada tingkat kuantum. Artikel ini membahas konsep dasar, prinsip-prinsip utama, dan implikasi teori kuantum dalam sains modern.
Mekanika Kuantum menjelaskan perilaku partikel subatomik dan fenomena yang terjadi pada tingkat kuantum. Artikel ini membahas konsep dasar, prinsip-prinsip utama, dan implikasi teori kuantum dalam sains modern.

Mekanika kuantum adalah cabang fisika yang mempelajari fenomena pada skala atom dan subatom. Berbeda dengan mekanika klasik, mekanika kuantum menjelaskan perilaku partikel-partikel kecil seperti elektron, proton, dan neutron, yang tidak dapat dipahami sepenuhnya dengan hukum-hukum fisika klasik.
Konsep mekanika kuantum mulai berkembang pada awal abad ke-20. Pada tahun 1900, Max Planck mengusulkan bahwa energi tidak dapat dipancarkan secara kontinu, melainkan dalam paket-paket diskrit yang disebut kuanta.
Selanjutnya, Albert Einstein mengembangkan teori ini lebih lanjut dengan menjelaskan efek fotolistrik, yang menunjukkan bahwa cahaya juga memiliki sifat partikel. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin Schrödinger secara independen mengembangkan teori mekanika kuantum yang modern.
Prinsip ini menyatakan bahwa semakin tepat kita mengetahui posisi suatu partikel, semakin tidak tepat kita mengetahui momentum partikel tersebut, dan sebaliknya. Ini menunjukkan batasan dalam pengukuran pada skala kuantum.
Konsep ini menyatakan bahwa partikel seperti elektron dapat menunjukkan sifat gelombang dan partikel tergantung pada bagaimana kita mengamatinya. Ini adalah salah satu aspek paling mendasar dari mekanika kuantum.
Superposisi adalah keadaan di mana partikel dapat berada dalam beberapa keadaan sekaligus hingga dilakukan pengukuran. Setelah pengukuran, partikel akan “memilih” salah satu keadaan.
Mekanika kuantum memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi semikonduktor yang menjadi dasar bagi perangkat elektronik modern seperti komputer dan smartphone.
Komputasi kuantum adalah bidang yang sedang berkembang yang memanfaatkan prinsip-prinsip mekanika kuantum untuk melakukan perhitungan yang jauh lebih cepat daripada komputer klasik.
Teknik pencitraan medis seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) juga didasarkan pada prinsip-prinsip mekanika kuantum, yang memungkinkan visualisasi struktur internal tubuh manusia.
Mekanika kuantum adalah salah satu pencapaian terbesar dalam fisika modern yang memberikan pemahaman mendalam tentang dunia subatom. Dengan prinsip-prinsip yang unik dan aplikasi yang luas, mekanika kuantum tidak hanya mengubah cara kita memahami alam semesta, tetapi juga telah mendorong inovasi teknologi yang mengubah kehidupan sehari-hari kita.